Se jarah Manchester United | Histori Klub Manchester United
jarah Manchester United | Histori Klub Manchester United =
Nama Lengkap: Manchester United Football Club
 Tahun Berdiri : 1878 dengan nama Newton Heath LYR F.C.
 Julukan : The Red Devils, United
 Alamat : Sir Matt Busby Way,Old Trafford, Manchester M16 0RA
 Situs Resmi : http://www.manutd.com
 Pemilik : Malcolm Glazer
 Chairman : Joel Glazer
 Manager : Alex Ferguson
 Kandang Stadion : Old Trafford (75.957 penonton)
 Kota : Manchester
Prestasi juara yang diiraih :
Juara Liga : 1908, 1911, 1952, 1956, 1957, 1965, 1967, 1993, 1994, 1996, 1997, 1999, 2000, 2001, 2003, 2007, 2008, 2009, 2011
 Juara Piala FA : 1909, 1949, 1963,1977, 1983, 1985, 1990, 1994, 1996, 1999, 2004
 Juara Piala Liga : 1992, 2006
 Juara Liga Champions : 1968, 1999, 2008
 Juara Piala Winners : 1991
 Juara Piala Dunia Klub : 1999, 2008
 Juara Piala Super : 1991
Manchester United merupakan klub yang  sarat akan sejarah. Penggemar klub yang bermarkas di kota Manchester ini  juga semakin hari semakin bertambah banyak jumlahnya. Dengan segala  permasalahan dan prestasi yang diraih, tak heran klub MU merupakan salah  satu klub dengan pesona yang paling menarik dan memiliki history yang  sangat bervariasi. Klub ini dibentuk dengan nama Newton Heath Lancashire  and Yorkshire Railwaiy F.C  (Newton Heath LYR F.C.) pada tahun 1878   oleh para pekerja rel kereta api di Newton Heath. History klub MU, Pada  waktu itu, kaos tim berwarna hijau – emas dan mereka bermain di lapangan  kecil di North Road, dekat stasiun kereta api Piccadilly Manchester  selama lima belas tahun, sebelum pindah ke Bank Street pada 1893. Klub  telah mengikuti kompetisi sepak bola tahun sebelumnya dan mulai  memutuskan hubungannya dengan stasiun kereta api, sehingga menjadi  perusahaan mandiri, dan mengangkat seorang sekretaris  dan pada akhirnya  membuang nama “LYR” dari nama mereka untuk menjadi Newton Heath F.C  saja. Namun, pada tahun 1902, tim nyaris bangkrut  dengan utang lebih  dari £2500 dan lapangan Bank Street mereka pun telah ditutup. Sebelum  klub mereka bubar, mereka menerima sokongan investasi dari J.H. Davies,  direktur Manchester Breweries. Ketika itu diadakan rapat untuk mengganti  nama perkumpulan. Manchester Celtic dan Manchester Central adalah nama  yang diusulkan pada awalnya. Namun, nama akhirnya ditetapkan dan  Manchester United secara resmi eksis mulai 26 April 1902. Pada waktu itu  pula Davies memutuskan untuk mengganti warna tim dan terpilihlah warna  merah dan putih sebagai warna tim Manchester United.
Ernest Mangnall dipilih menjadi  sekretaris klub menggantikan James West yang mengundurkan diri tanggal  28 September 1902. Mangnall berusaha untuk mengangkat tim ke Divisi Satu  pada waktu itu namun mengalami  kegagalan pada upaya pertamanya, dan  hanya menempati urutan 5 Liga Divisi Dua. Mangnall pin memutuskan untuk  menambah beberapa pemain ke dalam klub, seperti Harry Moger, Dick  Duckworth, dan John Picken, dan Charlie Roberts yang waktu itu membuat  perubahan yang cukup signifikan. Pada waktu itu klub berada di posisi  tiga klasmen akhir musim 1903-1904. Mereka  selanjutnya promosi ke  Divisi Satu setelah finis urutan kedua Divisi Dua musim 1905–1906. Musim  pertama klub di Divisi satu berakhir kurang baik, dan hanya menempati  urutan 8 klasemen. Namun, mereka akhirnya memenangkan gelar liga  pertamanya pada tahun 1908. Pada waktu itu, rival mereka, Manchester  City, sedang diselidiki karena menggaji pemain diatas regulasi yang  ditetapkan FA dan Man City didenda £250 serta 18 pemain mereka dihukum  tidak boleh bermain untuk mereka lagi. MU dengan cepat mengambil  kesempatan dari situasi ini, mereka merekrut Billy Meredith dan Sandy  Turnbull, dll. Namun pemain baru ini tidak boleh bermain dahulu sebelum  tahun Baru 1907, akibat dari skors dari FA dan mereka mulai bermain pada  musim 1907–1908. Klub kembali memenangkan trofi Liga Divisi Satu untuk  kedua kalinya pada musim 1910–11.
United pindah ke lapangan barunya Old  Trafford. Mereka memainkan pertandingan pertamanya di stadion baru  tersebut pada tanggal 19 Februari 1910 melawan Liverpool, tetapi mereka  kalah 4-3. Mereka puasa trofi lagi sejak musim 1911–12, dan mereka tidak  didukung oleh Mangnall lagi karena dia pindah ke Manchester City  setelah 10 tahunnya bersama United. Mereka 41 tahun bermain tanpa  memenangkan satu trofi pun. United terdegradasi pada tahun 1922 setelah  sepuluh tahun bermain di Divisi Satu. Mereka naik divisi lagi tahun  1925, tetapi kesulitan untuk masuk jajaran papan atas liga Divisi Satu  dan mereka turun divisi lagi pada tahun 1931. United meraih mencapaian  terendah sepanjang sejarahnya yaitu posisi 20 klasemen Divisi Dua 1934.  kekuatan mereka kembali ketika musim 1938–39.
Pada tahun 1945, Matt Busby dipilih  menjadi manajer Manchester United. Dia meminta sesuatu yang tidak lazim  pada pekerjaannya, seperti menunujuk tim sendiri, memilih pemain yang  akan direkrut sendiri, dan menentukan jadwal latihan para pemain  sendiri. Dia sendiri pada waktu itu telah kehilangan lowongan manager di  klub lain, Liverpool F.C, karena pekerjaan yang diinginkannya itu  menurut petinggi Liverpool adalah pekerjaan seorang direktur. Waktu itu,  United memberikan kesempatan untuk ide inovatifnya. Pertama, Busby  tidak merekrut pemain, tetapi seorang asisten manager yang bernama Jimmy  Murphy. Keputusan tersebut merupakan keputusan yang sangat tepat. Busby  membayar kepercayaan dengan mengantar MU ke posisi kedua liga pada  tahun 1947, 1948, and 1949 serta memenangkan Piala FA tahun 1948. Stan  Pearson, Jack Rowley, Allenby Chilton, dan Charlie Mitten memiliki andil  yang besar dalam pencapaian United ini. Mereka kembali meraih gelar  Divisi Satu pada 1952. Busby memasukkan beberapa pemain muda seperti  Roger Byrne, Bill Foulkes, Mark Jones dan Dennis Viollet. Namun, mereka  membutuhkan waktu untuk menunjukkan permainan terbaik mereka, akibatnya  United tergelincir ke posisi 8 pada 1953. Tetapi tim kembali memenangkan  liga tahun 1956 dengan tim yang usia rata-rata pemainnya hanya 22  tahun, mencetak 103 gol. Kebijakan tentang pemain muda ini  mengantarkannya menjadi salah satu manager yang paling sukses menangani  Manchester United (pertengahan 1950-an, pertengahan akhir 1960-an dan  1990-an). Busby memiliki pemain talenta tinggi yang bernama Duncan  Edwards dan memainkan debutnya pada umur 16 tahun di 1953. Edwards  dikatakan dapat bermain disegala posisi dan banyak yang melihatnya  bermain mengatakan bahwa dia adalah pemain terbaik. Musim berikutnya,  1956–57, mereka menang liga kembali dan mencapai final Piala FA, namun  kalah dari Aston Villa. Mereka menjadi tim Inggris pertama yang ikut  serta dalam kompetisi Piala Champions Eropa, atas kebijakan FA. United  dapat mencapai babak semifinal dan kemudian dikandaskan Real Madrid.  Dalam perjalanannya ke semi-final, United juga mencatatkan kemenangan  yang tetap menunjukkan bahwa mereka adalah tim besar, ketika mengalahkan  tim juara Belgia Anderlecht 10–0 di Maine Road.
Tragedi terjadi pada musim berikutnya,  ketika pesawat yang membawa tim pulang dari pertandingan Piala Champions  Eropa mengalami kecelakaan saat mendarat di Munich, Jerman untuk  mengisi bahan bakar. Tragedi Munich air tanggal 6 Februari 1958 tersebut  telah merenggut nyawa 8 pemain tim – Geoff Bent, Roger Byrne, Eddie  Colman, Duncan Edwards, Mark Jones, David Pegg, Tommy Taylor dan Liam  Whelan – dan 15 penumpang lainnya, termasuk sebagian staf United, Walter  Crickmer, Bert Whalley dan Tom Curry. Ketika itu, terdapat rumor bahwa  tim akan mengundurkan diri dari kompetisi, namun Jimmy Murphy mengambil  alih posisi manager ketika Busby dirawat di rumah sakit, ban klub tetap  melanjutkan kompetisinya. Meski kehilangan beberapa pemain, mereka  mencapai final Piala FA 1958, namun mereka kalah dari Bolton Wanderers.  Akhir musim, UEFA menawarkan FA untuk dapat mengirimkan MU dan juara  liga Wolverhampton Wanderers untuk berpartisipasi di Piala Champions  untuk penghargaan kepada para korban kecelakaan, namun FA menolak.  United menekan Wolves pada musim berikutnya dan menyelesaikan liga di  posisi kedua klasemen, tidak buruk untuk sebuah tim yang kehilangan  sembilan pemain akibat tragedi kecelakaan di jerman.
Busby membangun kembali tim di tahun  60-an, dan membeli beberapa pemain seperti Denis Law dan Pat Crerand.  Mungkin pemain yang paling terkenal dari sejumlah pemain muda ini adalah  George Best. Tim memenangkan Piala FA tahun 1963, walaupun saat itu tim  hanya finis diurutan 19 Divisi Satu. Keberhasilan di Piala FA membuat  pemain menjadi termotivasi dan membuat klub terangkat pada posisi kedua  liga tahun 1964, dan kembali memenangkan liga di tahun 1965 dan 1967.  United memenangkan Piala Champions Eropa 1968, mengalahkan tim asuhan  Eusébio SL Benfica 4–1 dipertandingan final, menjadi tim Inggis pertama  yang memenagkan kompetisi ini. Tim MU saat itu memiliki Pemain Terbaik  Eropa, yaitu: Bobby Charlton, Denis Law and George Best. Matt Busby  mengundurkan diri pada tahun 1969 dan digantikan oleh pelatih tim  cadangan, Wilf McGuinness.
Setelah masa yang sukses, United  kemudian mengalami masa sulit ketika ditangani Wilf McGuinness, dan  berada diurutan delapan liga pada musim 1969–70. Kemudian dia mengawali  musim 1970–71 dengan buruk, sehingga McGuinness kembali turun jabatan  menjadi pelatih tim cadangan. Busby kembali melatih United, walaupun  hanya 6 bulan. Dibawah asuhan Busby, United mendapat hasil yang lebih  baik, namun pada akhirnya ia meninggalkan klub pada tahun 1971. Dalam  waktu itu, United kehilangan beberapa pemain kuncinya seperti Nobby  Stiles dan Pat Crerand. Kemudian, Frank O’Farrell ditunjuk sebagai  suksesor Busby. Seperti McGuinness, O’Farrell tidak bertahan lebih dari  18 bulan. Tommy Docherty menjadi manager di akhir 1972. Docherty  menyelamatkan United dari degradasi namun United terdegradasi pada 1974,  yang saat itu trio Best, Law and Charlton telah meninggalkan klub.  Denis Law pindah ke Manchester City pada musim panas tahun 1973. Pemain  seperti Lou Macari, Stewart Houston dan Brian Greenhoff direkrut untuk  menggantikan Best, Law and Charlton, namun tidak menghasilkan apa-apa.  Tim meraih promosi pada tahun pertamanya di Divisi Dua, dengan peran  besar pemain muda berbakat Steve Coppell yang bermain baik pada musim  pertamanya bersama United, bergabung dari Tranmere Rovers. United  mencapai Final Piala FA tahun 1976, tetapi mereka dikalahkan  Southampton. Mereka mencapai final lagi tahun 1977 dan mengalahkan  Liverpool 2–1. Didalam kesuksesan ini, Docherty dipecat karena diketahui  memiliki hubungan dengan istri fisioterapi.
Dave Sexton menggantikan Docherty di  musim panas 1977 dan membuat tim menjadi bermain lebih defensif. Dan  gaya bermain ini pun tidak disukai suporter, mereka lebih menyukai gaya  menyerang Docherty dan Busby. Beberapa pemain dibeli Sexton seperti Joe  Jordan, Gordon McQueen, Gary Bailey dan Ray Wilkins, namun tidak dapat  mengangkat United menembus ke papan atas, hanya sekali finis diurutan  kedua, dan hanya sekali lolos ke babak final Piala FA, dikalahkan  Arsenal. Dan karena miskin gelar, Sexton pun dipecat pada tahun 1981,  walaupun ia memenangkan 7 pertandingan terakhirnya. Dia digantikan  manager flamboyan Ron Atkinson. Dia memecahkan rekor transfer di Inggris  dengan membeli Bryan Robson dari West Brom. Tim asuhan Atkinson  memiliki pemain baru seperti Jesper Olsen, Paul McGrath, dan Gordon  Strachan yang bermain bersama Norman Whiteside dan Mark Hughes. United  memenangkan Piala FA 2 kali dalam 3 tahun, pada 1983 dan 1985. tahun  1986 penampilan MU kemudian menjadi buruk dan United mengakhiri musim di  urutan 4 klasemen. Hasil buruk United pun terus berlanjut sampai akhir  musim dan dengan hasil yang buruk yaitu diujung batas degradasi, pada  November 1986, Atkinson dipecat. Setelah itu United merekrut pelatih  baru, yaitu Sir Alex Ferguson.
Alex Ferguson tiba dari Aberdeen untuk  menggantikan tempat Atkinson dan memimpin klub dan berada di urutan 11  akhir klasemen. Pada musim berikutnya (1987-88), United menghabiskan  liga di tempat kedua, dengan Brian McClair menjadi pemain United pertama  selepas George Best dan menjaringkan 20 gol dari pada liga dalam satu  musim. Namun, United terpaksa berhempas pulas sepanjang dua musim  berikutnya. Alex Ferguson telah banyak kali dilaporkan hampir dipecat  ketika awal tahun 1990 tetapi gol Mark Robins memberikan kemenangan  tipis kepada United pada pusingan ketiga Piala FA mengatasi Nottingham  Forest, yang mana ramai menganggapnya sebagai kemenangan yang  menyelamatkan karier Ferguson. United memenangi Piala debgan menjadi  juara Eropa pada 1990-91, mengalahkan juara Spanyol tahun tersebut,  Barcelona dalam aksi final pertandingan, tetapi mengecewakan buat United  pada musim berikutnya selepas United disingkirkan oleh Leeds United  akibat kemerosotan.Kehadiran Eric Cantona pada November 1992 telah  memberikan warna tersendiri kepada United, bersama dengan talenta yang  mulai bersinar yang dimiliki oleh Gary Pallister, Denis Irwin dan Paul  Ince, bersama-sama bintang yang sedang  naik daun seperti Ryan Giggs,  mereka menyelesaikan  musim 1992-93 sebagai juara kali pertama semenjak  1967. Mereka memenangi “dobel dobel” (liga Ingeris dan Piala FA) untuk  kali pertama pada musim berikutnya, dibantu dengan datangnya Roy Keane,  pemain tengah dari Nottingham Forest, yang kemudian menjadi kapten klub.  Namun, kliub berduka dengan kematian pengurus legenda dan presiden  klub, Matt Busby, yang telah kembali pada 20 Januari 1994.
Pada musim 1994-95, Cantona mendapat  hukuman selama delapan bulan karena telah menendang Matthew Simmons,  seorang suporter Crystal Palace, dalam pertandingan di Selhurst Park.  Seri pada pertandingan terakhir liga dan mengalahkan Everton pada  pertandingan terakhir Piala FA menjadikan United sebagai juara  “dobel-dobel”, liga dan Piala FA. Ferguson setelah itu membuat perubahan  yang mengejutkan pemilik klub beserta penggemarnya dengan menjual  beberapa pemain utama dan menggantikannya dengan beberapa pemain muda,  seperti David Beckham, Gary Neville, Phil Neville dan Paul Scholes.   Rekor tanpa kalah Eropa United telah dipecahkan oleh Fenerbahce, yang  memenangi 1-0 di Old Trafford pada 30 Oktober 1996 berkat gol Elvir  Bolic. Kemudian, mereka memenangi liga pada tahun 1997, dan Eric Cantona  telah mengumumkan pensiun dari bola sepak pada umur ke 30. Pada musim  1998, mereka memulai musim dengan baik, tetapi pada akhirnya mereka  berada di belakang Arsenal di akhir klasemen.
1998-1999 merupakan musim dimana  Manchester United mencapai kejayaan di dalam sejarah klub sepak bola  Inggris setelah mereka berjaya dengan memenangi “Treble” – juara  Premiership, Piala FA, dan Liga Champion pada musim yang sama. Di liga  premier, Manchester United berjaya setelah memenangi kompetisi liga yang  ditentukan pada hari terakhir dengan mengalahkan Tottenham Hotspur 2-1.  Memenangi Premiership merupakan title yang sangat melelahkan untuk  diraih, sehingga pada waktu itu Ferguson benar-benar merasa puas bisa  mendapatkan titel juara liga. Kemudian, di dalam perlawanan akhir Piala  FA, United bertemu Newcastle United dan menang 2-0 dengan  gol yang  dicetak masing-masing oleh Teddy Sheringham dan Ole Gunnar Solskjaer.  Pada kompetisi eropa, pertandingan final melawan Bayern Munich merupakan  pertandingan dramatis yang pernah dialami MU di final. Bagaimana tidak,  Setelah tertinggal dengan gol Mario Basler di menit-menit awal  pertandingan, MU tertinggal selama 85 menit. Dan di injury time, mereka  baru dapat menyamakan kedudukan melalui gol dari pemain pengganti, Teddy  Sheringham. Seakan dinaungi dewi fortuna kembali, berawal dari  tendangan sudut yang dilakukan David Beckham, terjadi gol dramatis yang  diciptakan oleh Ole Gunnar Solskjaer, sang pemain pengganti pula.  Dramatis bagi MU, tragis bagi Bayern Munchen 
 
 United kembali memenangi liga pada tahun  2000 dan 2001, namun gagal di musim 2002. Mereka mendapatkan titel liga  kembali musim berikutnya (2002-03). Semusim berikutnya, mereka memulai  musim dengan baik, tetapi prestasi mereka seiring berjalannya waktu  menjadi menurun akibat sanksi 8bulan yang diterima oleh Rio Ferdinand  akibat gagal tes. Namun demikian, mereka tetap mampu memenangi Piala FA  2004, menyingkirkan Arsenal (yang menjadi juara liga musim tersebut).  Musim 2004-05 bisa dibilang sebagai musim yang dengan sedikit gol bagi  MU, karena cedera yang dialami penyerang Ruud van Nistelrooy, dan  membuat MU pada musim tersebut tanpa memenangi kejuaraan sama sekali. Di  faktor eksternal, terdapat selentingan kabar juga kalau kemungkinan  besar klub akan diambil alih di akhir musim oleh Malcolm Glazer (yang  juga merupakan pemilik pasukan Rugbi Amerika Tampa Bay Buccaneers). Pada  musim 2005-06, MU memulai liga dengan kurang menyakinkan, dengan  kepergian pemain tengah Roy Keane ke Celtic selepas membuat kritikan  secara umum kepada beberapa pemain. Pada musim ini juga mereka mendapat  beberapa hambatan dengan cedera yang dialami oleh pemain=pemain kunci  mereka seperti Gabriel Heinze, Alan Smith, Ryan Giggs dan Paul Scholes.  Namun demikian, mereka juga masih mamou memenangi Piala Liga dengan  mengalahkan Wigan Athletic 4-0. Pada akhir musim 2005-2006, penyerang  utama MU, Ruud van Nistelrooy, telah meninggalkan k;ub dan pindah ke  Real Madrid, karena ia berselisih dengan sang pelatih.
Musim 2006-07 Ferguson mulai  memperlihatkan lagi gaya permainan United yang menyerang seperti pada  dekade 90-an, dengan mencetak 20 gol lebih di 32 pertandingan. Pada  Januari 2007, United mendapatkan Henrik Larsson dengan status pinjaman  selama 2 bulan dari Helsingborgs, dan pemain itu memiliki peran penting  akan pencapaian MU di Liga Champions, dengan harapan meraih Treble  kedua, namun sayanganya, setelah mencapai babak semi-final, United kalah  dari A.C. Milan 3–5(agregat). Empat tahun setelah gelar terakhir  mereka, United meraih kembali gelar juara liga pada 6 Mei 2007, setelah  Chelsea bermain imbang dengan Arsenal, meninggalkan the Blues tujuh poin  dibelakang dengan menyisakan 2 pertandingan, diikuti kemenangan United  1–0 dalam derby Manchester hari sebelumnya, mengantarkan United ke gelar  kesembilan Premiership-nya dalam 15 tahun eksistensinya. Namun, mereka  tidak dapat mencapai double keempat mereka, karena Chelsea mengalahkan  United 1-0 Barca, Lionel Messi. Pada dua tahun selanjutnya, mereka juga  kembali memenangi liga dan berjaya di kompetisi lokal, namun pada tahun  2010, gelar liga lepas karena kedatangan sang pelatih Chelsea Carlo  Ancelotti, yang pada waktu itu sukses membuat Chelsea kembali memenangi  gelar liga semenjak kepergian Jose Mourunho. Pada tahun 2011, Manchester  United kembali difavoritkan untuk memenangi double winner, dengan  unggul poin yang jauh di akhir-akhir kompetisi, serta mencapai final  dengan berhadapan kembali dengan Barcelona. Namun, hanya liga yang  berhasil mereka dapat, dan gelar Liga Champion harus direlakan kembali  kepada Barcelona, yang di final mereka harus mengakui keunggulan  Barcelona 1-3 lewat gol yang dicetak oleh Pedro, Messi, dan Villa.
Menghadapi musim 2011-2012, MU kembali  akan dilatih oleh Sir Alex, yang menunda kembali keutusannya untuk  pensiun. Namun, MU harus kehilangan beberapa pemain seniornya seperti  Paul Scholes, Edwin Van Der Sar, Nevile, dll. Namun, mereka dapat  penggantinya dengan merekrut De Gea yang berposisi sebagai kiper, dan  Ashley Young yang berposisi sebagai winger. Dengan segala pengalaman  serta kecakapannya dalam meracik tim, Alex Ferguson kembali berharap  dapat memperoleh gelar di kompetisi mendatang. Walaupun penuh  kontroversi, namun kehebatan sang pelatih ini tidak perlu diragukan  lagi, hehehe. Demikian sedikit yang dapat saya sampaikan mengenai  Manchester United, semoga dapat menambah pengetahuan bagi Anda,  khususnya para penggemar MU. Saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan  informasi maupun penulisan, karena bagaimanapun penulis jugalah tetap  seorang manusia biasa yang punya kesalahan, hehe. Sekian dan terima  kasih 
